Kamis, 01 Mei 2014

TUGAS 5 PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA


DEFINISI PERUBAHAN HARGA

Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami istilah perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secra rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi, sedangkan penurunan harga disebut deflasi.


LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA

Selama periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya. Ketidak akuratan pengukuran ini mendistorsi

(1) Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis

(2) Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan

(3) Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :

• Kenaikan dalam proporsi pajak

• Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham

• Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja

• Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar )

Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum yang lebih rendah, yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur akuntansi yang konvensional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan kas selama periode inflasi.

Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena :

1.      Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.

2.      Mengelola masalah yang timbulkan oleh perubahan harga tergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.

3.      Laporan dari para menajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan hatga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan iformasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.



Jenis Penyesuaian Inflasi

Akutansi untuk pengaruh laporan  keuangan atas perubahntingkat harga umumdisebut sebgai model daya beli konstan biaya historis. Akutansi untuk perubahan harga khusus disebut sebagai model biaya kini.



Penyesuaian Tingkat Harga Umum 

Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis  atau ekuivalen daya beli umum.



Indeks Harga

Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga dalam bentuk Jumlah p1q1 / Jumlah p0q0  dimana p = harga suatu barang tertentu dan q = kuantitas yang dikonsumsi. Suatu indeks harga adalah rasio biaya. Contoh, jika sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang menghabiskan uang $20.000 untuk membeli sebuah keranjang barang dan jasa yang representive pada akhir tahun 1 ( tahun dasar – awal tahun 2 ) dan $22.000 untuk membeli keranjang yang sama setahun kemudian ( awal tahun 3 ), indeks harga akhir tahun pada tahun 2 adalah $22.000/$20.000 atau 1,1. Angka ini menujukkan adanya laju inflasi sebesar 10 % selama tahun 2. Demikian pula halnya, apabila keranjang dalam contoh diatas $23.500 bagi suatu keluarga yang terdiri dari 4 orang pada tahun 2 kemudian ( akhir tahun 3 ), maka indeks tingkat harga umum akan menjadi $23.500/$20.000 atau 1,175 yang menunjukkan laju inflasi 17,5 % semenjak tahun dasar. Indeks untuk tahun dasar adalah $20.000/$20.000 atau 1.

Penggunaan Indeks Harga

Angka indeks harga digunakan untuk mentraslasikan jumlah yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

GPLc / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEc

GPLc / GPLtd x Pendapatan Total = PPEc

Dimana :

GPL    = indeks harga umum

c         = periode kini

td        = tanggal transaksi

PPE    = ekuivalen daya beli umum

Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum

Secara tradisional, laba merupakan bagian dari kekayaan perusahaan ( yaitu aktiva bersih ) yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga dibawah posisi awal. Dari mana datangnya kerugian moneter? Selama inflasi perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitaan dengan kegiatan operasinya. Perubahan muncul dari aktiva atau kewajiban moneter, kewajiban untuk membayarkan mata uang dengan jumlah yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha yang umumnya akan menghilangkan daya beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter mencakup kebanyakan utang yang umumnya akan menimbulkan keuntungan daya beli selama periode inflasi.



Penggunaan Indeks Harga

Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode (yaitu daya beli konstan biaya historis)



Obyek Penyesuaian Tingkat Harga Umum

Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum ( daya beli ) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan di dalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya dialokasikan terhadap laba periode kini ( dalam bentuk beban depresiasi ), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli ( yang lebih tinggi ) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan dengan transaksi.



Penyesuian  Biaya Kini.

Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu :

(1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis

(2) Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode ( tanpa pertimbangan komponen pajak ), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih awal perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.



Penyesuaian biaya kini berpendapat bahwa usaha tidak dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi lebih dipengaruhi oleh kenailan biaya operasi khusus dan pengeluaran aktiva tetap.

Group Model diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang sebagai berikut :

• Persediaan

Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian atau manufaktur.

• Harga Pokok Penjualan

Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.

• Aktiva Tetap

Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli independent pada tanggal 31 Des 20XX, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian dilakukan setelah tanggal tersebut.

• Depresiasi

Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai independent.

• Penyajian ulang ekuitas pemegang saham

Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut umur atau tanggal kontribusinya.

• Keridakcukupan dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham

Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil kepemilikan aktiva nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.

Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter

Pos ini menunjukka perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal selain inflasi.

• Akumulasi hasil moneter ekuitas

Pos ini merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.





Sumber :

Frederick D.S Choi, Gary K.Meek, International Accounting, Buku 1 – Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta 2005.
http://muhharun123.blogspot.com/2013/04/infalsi-telahmenjadi-fakta-yang-penting_4750.html
http://nrezcuitcuitprikitiw.blogspot.com/2012/06/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar