NAMA : MAYANG VEVA DEWAYANI
NPM : 29210294
KELAS : 4EB21
Persaingan global yang terjadi
seiring dengan kemajuan dalam teknologi terus-menerus secara signifikan
mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan internal. Pengurangan
dalam hambatan perdagangan nasional secara terus-menerus, mata uang yang
mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas
nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga
dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,
laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variabel yang memperumit keputusan
manajemen. Pada saat yang bersamaan, perkembangan seperti Internet, konferensi
video, dan transfer elektronik mengubah ekonomi produksi, distribusi, dan
pendanaan. Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung
semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan
tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan
privatisasi, insentif biaya, dan kinerja, serta koordinasi operasi global
melalui usaha patungan (joint ventures) dan kaitan strategic lainnya. Hal
tersebut mendorong manajemen perusahaan multinasional untuk tidak hanya
menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat dibandingkan, tetapi juga menggunakan
teknik-teknik ini dengan cara yang sama.
·
PEMBUATAN MODEL
USAHA
Survei terbaru menemukan bahwa
akuntan manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan
strategis dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan
gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana
bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi
utama.
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap kemajuan
perusahaan di masa depan.
2. Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan masa depan dan
menganalisis kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri atau memanfaatkan
perkembangan tersebut.
3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung
pilihan-pilihan strategis.
4. Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan yang
spesifik.
·
ALAT
PERENCANAAN
Dalam mengidentifikasikan
faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan
eksternal dan internal akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali
tantangan dan kesempatan yang ada. Suatu sistem dapat diterapkan untuk
mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi
pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan
dan tingkat keuntungan perusahaan. Masukan-masukan yang diperoleh dari analisis
ini digunakan untuk merencanakan ukuran-ukuran yang digunakan untuk
mempertahankan atau memperbesar pangsa pasar atau untuk mengenali dan
mendayagunakan produk baru dan kesempatan pasar.
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analicis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan
dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam
menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
Alat keputusan yang saat ini
digunakan dalam sistem perencanaan strategi seluruhnya bergantung pada kualitas
informasi tentang lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaan. Akuntan
dapat membantu para perencana perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat
dalam keputusan perencanaan strategis. Kebanyakan informasi yang diperlukan
berasal dari sumber-sumber selain catatan akuntansi.
·
PENGANGGARAN
MODAL
Keputusan untuk melakukan
investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi
global sebuah perusahaan multinasional. Investasi asing langsung umumnya
melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang tidak pasti. Risiko investasi
diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan
formal merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka
penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang
diusulkan.
Pendekatan terhadap keputusan investasi yang lebih kompleks juga tersedia.
Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum dari
suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan mengevaluasi
alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu.
Perbedaan dalam huokum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko
nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik. Kesulitan
untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat masalah yang ada
bertambah buruk.
Adaptasi (penyesuaian) oleh
perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah
dilakukan dalam tiga bidang pengukuran; (1) menentukan pengembalian yang
relevan untuk investasi multinasional, (2) mengukur ekspektasi arus kas, dan
(3) menghitung biaya modal perusahaan multinasional. Adaptasi ini memberikan
data yang mendukung pilihan strategic, yang langkah ketiga dalam proses
pembuatan model perusahaan.
·
SUDUT PANDANG
HASIL KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan
tingkat pengembalian yang relevan untuk menganalisis kesempatan investasi
asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut
pandang. Haruskah manajer keuangan internasional mengevaluasi ekspektasi
tingkat pengembalian investasi dari sudut pandang proyek luar negeri atau dari
sudut pandang induk perusahaan? Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat
berbeda secara signifikan karena beberapa hal seperti; (1) pembatasan oleh
pemerintah atas repatriasi laba dan modal, (2) biaya izin, royalti, dan
pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban
bagi anak perusahaan, (3) perbedaan laju inflasi nasional, (4) perubahan kurs
valuta acing, dan (5) perbedaan pajak.
Pendapat bahwa tingkat
pengembalian dan risiko suatu investasi luar negeri dapat dievaluasi dari sudut
pandang pemegang saham domestik induk perusahaan, sudah tidak memadai lagi
karena :
1. Investor dalam induk perusahaan
semakin banyak yang berasal dari masyarakat dunia.
2.
Tujuan
investasi harus mencerminkan kepentingan seluruh pemegang saham, bukan hanya
yang berasal dari domestik.
3.
Pengamatan juga menunjukkan bahwa perusahaan multinasional memiliki horizon
investasi jangka panjang' (dan bukan jangka pendek). Dana yang dihasilkan di
luar negeri cenderung untuk diinvestasikan kembali dan bukan direpatriasikan
kepada induk perusahaan. Berdasarkan kondisi ini, akan lebih tepat untuk
mengevaluasi pengembalian dari sudut pandang negara tuan rumah. Penekanan pada
pengembalian proyek lokal konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai
grup konsolidasi.
·
MENGUKUR
EKSPEKTASI PENGEMBALIAN
Metode untuk mengestimasikan
proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang
digunakan untuk sebuah perusahaan domestik. Pikiran penerimaan didasarkan pada
proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi penagihan. Beban operasi (yang
dikonversikan sesuai dengan setara kas) dan pajak lokal juga sama-sama
diramalkan. Namun demikian terdapat tambahan karumitan yang harus
dipertimbangkan, antara lain :
1. Arus kas Proyek versus induk perusahaan
2. Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan
pendanaan
3. Pendanaan yang bersubsidi
4. Risiko politik
·
BIAYA MODAL
MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri
dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto
yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus
menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian
suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya
modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini
berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan
sebagai berikut:
Ka = rata-rata
tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke = biaya
ekuitas
Ki = biaya
utang sebelum pajak
E =
nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai stuktur modal perusahaan (E + D)
T = tarif pajak marginal
·
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Penyusunan sistem informasi
seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung
strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas.
Tugas ini menantang, karena kerangka dasar multinasional secara alamiah lebih
rumit dibandingkan dengan kerangka dasar satu negara.
·
Isu yang
Berkaitan dengan Sistem
Jarak merupakan kerumitan yang
jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan geografi, komunikasi informasi secara
formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi lokal dengan
manajemen kantor pusat." Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya
mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali, kerumitan ini.
Tantangan terbesar yang dihadapi
oleh spesialis sistem adalah merancang sistem informasi perusahaan yang
memungkinkan para manajer keuangan untuk memberikan respons yang tepat terhadap
fenomena kompetisi global. Kondisi terus berubah. Dikarenakan deregulasi pasar
dan pengurangan hambatan tarif, perusahaan semakin mampu untuk memasuki
pasar-pasar luar negeri baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
usaha patungan, aliansi strategi, dan bentuk kerja sama lainnya. Hal ini
semakin banyak membuka akses terhadap intensitas kompetisi di mana perusahaan
mengadopsi strategi untuk; (1) melindungi pangsa pasar di tempat asal, (2)
melakukan penetrasi terhadap pasar asal para pesaing untuk merebut pangsa pasar
dan pendapatan mereka, dan (3) mendapatkan pangsa pasar yang signifikan di
pasar utama negara ketiga.
CEO memerlukan sistem informasi
yang memungkinkan mereka untuk melakukan perencanaan, koordinasi, dan
pengendalian secara efektif terhadap strategi produksi, pemasaran, dan keuangan
di seluruh dunia.
·
Masalah
Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan
sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data
hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa berbagai jenis
pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang disampaikan, manajemen perusahaan
harus menentukan periode waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang
diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat penyusunan dan
penyampaian tepat waktu. Di sini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi
penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal.
·
INFORMASI
MANAJEMEN DAN HIPERINFLASI
Suatu kebiasaan pelaporan yang
umum dalam akuntansi untuk transaksi mata uang asing adalah dengan mencatat
pendapatan dan beban berdasarkan kurs yang terjadi pada tanggal laporan
keuangan. (Penggunaan kurs rata-rata juga umum). Pilihan yang lebih baik adalah
dengan mencatat transaksi dalam mata uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal
pembayaran. Mencatat transaksi pada tanggal lainnya akan memperumit proses
pengukuran melalui timbulnya keuntungan atau kerugian dalam daya beli uang,
atau dalam aspek lain, suku bunga implisit atas transaksi mata uang.
·
ISU-ISU DALAM
PENGENDALIAN KEUANGAN
Sekali pertanyaan mengenai sistem
pendukung strategi dan informasi telah diputuskan, perhatian akan bergeser
kepada bidang yang sama pentingnya yaitu pengendalian keuangan dan evaluasi
kinerja. Pertimbangan ini juga sama pentingnya, khususnya karena memungkinkan
para manajer keuangan untuk:
1. Mengimpelementasikan strategi keuangan global sebuah MNE.
2. Mengevaluasi sejauh mans strategi yang terpilih memberikan kontribusi dalam
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
3. Memberikan motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk mencapai
tujuan-tujuan keuangan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.
Sistem pengendalian manajemen
bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cars yang paling efektif dan
paling efisien. Sebaliknya sistem pengendalian keuangan merupakan sistem
pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui;
(1) komunikasi tujuan-tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi, (2)
memperinci kriteria dan standar dalam evaluasi kinerja, (3) mengawasi kinerja,
dan (4) mengomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada
pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Jika sebuah sistem pengendalian
yang didesain baik berguna bagi perusahaan satu nasional, maka sistem ini akan
sangat berharga bagi perusahaan multinasional. Sebagaimana yang berulangkali
diamati, kondisi yang memengaruhi keputusan manajemen luar negeri tidak saja
berbeda, tetapi juga secara terus-menerus berubah.
Sumber :
1. Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
2. Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
http://adithpurnama04.blogspot.com/2012/06/perencanaan-dan-kendali-manajemen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar