Nama : Mayang Veva Dewayani
Kelas : 4EB21
NPM : 29210294
A. PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Perkembangan akuntansi
sangat erat kaitannya dengan perkembangan dunia usaha. Akuntansi dimulai sejak
manusia mengenal hitungan uang dan melakukan pencatatan hitungan itu. Pada
pertengahan abad ke-14, pedagang-pedagang di Genoa sering membuat catatan harta
yang dibawa sewaktu berangkat berlayar dan harta yang ada pada waktu akhir
pelayarannya. Kemudian membandingkan hasilnya untuk menghitung laba atau rugi
dari kegiatan perdagangannya. Akuntansi mulai dikenal sebagai suatu ilmu baru
pada saat Lucas Paciolo mengarang buku yang berjudul Summa de Arithmetica,
Geometrica, Proportioni et Proportionalita, dimana dalam buku itu ada beberapa
bagian yang membahas tentang perhitungan keuagan bagi para pengusaha.
Oleh karena itu, Lucas
Paciolo dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Pada akhir abad ke-15 peraan Romawi
sebagai pusat perdagangan mulai berkurang dan berpindah ke negara-negara jalur
perdagangan baru seperti Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris. Sedangkan pada
abad ke-19 berkembang revolusi industri di daratan Eropa. Perubahan teknologi
industri ini berdampak pula pada perkembangan ilmu akuntansi dan muncul konsep
penyusutan/depresiasi.
Penemuan benua Amerika
menyebabkan para pengusaha Eropa berpindah ke Amerika. Dan pada akhir abad
ke-19 berkembang perusahaan-perusahaan besar di Amerika. Hal tersebut turut
pula mengembangkan konsep akuntansi. Dan pada tahun 1930 diadakan pembahasan
untuk pertama kalinya antara New York Stock Exchange dengan American Institute
of Certified Public Accountant untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
DUNIA AKUNTANSI
Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi
lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan
bisnis. Beberapa karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi
internasional antara lain:
1. Bisnis internasional
2. Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit
untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini
terjadi pada perusahaan multinasional
3. Ketergantungan pada perdagangan
internasional
Ada tiga kekuatan utama yang mendorong
bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh,
yaitu :
1. faktor lingkungan,
2. Internasionalisasi dari disiplin
akuntansi, dan
3. Internasionalisasi dari profesi
akuntansi.
Tantangan bagi profesi akuntan dalam
pengembangan akuntansi :
1. Skill dan kompetensi yang dimiliki
2. Memahami Cross Functional
Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir dalam teknik, prosedur dan standar
akuntansi tetapi juga harus biasa memandang bisnis sebagai suatu bentuk
terintegrasi. Seperti : kualitas produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan
untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bisa memenangkan persaingan
global
3. Analisis keuangan dan perbandingannya
Perkembangan Akuntansi Internasional
sudah seharusnya diiringi oleh kemampuan individu yang bergerak dalam bidang
akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional
merupakan penghubung antarnegara. Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi internasional harus dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi
antarnegara yang bertransaksi.
Ada 8 faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi internasional, yaitu :
1. Sumber pendanaan
Di Negara-negara
dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat akuntansi memiliki
fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan
dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko
terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada
perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi yang konservatif dalam
meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam
rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki
akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan publik
yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki
dua orientasi dasar : hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum
umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk
mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Kodifikasi hukum utamanya
diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak
secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan
dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Dengan
kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Faktor Politik & Ekonomi sangat
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional karena kebijakan pemerintah
dan keadaan ekonomi saat itu di suatu negara dapat membuat akuntansi sulit
berkembang. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry)
yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas
di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan lainnya.
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap
akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu
Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi
usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang
paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi
yang dihadapi.
7. Tingkat Pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang
sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya
tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya.
Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali
jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Di sini budaya berarti nilai-nilai dan
perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variable budaya mendasari
pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum). Hofstede
mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai social): individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran
ketidakpastian, dan maskulinitas .
Analisis yang dilakukannya didasarkan
pada data yang berasal dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional besar
dari AS yang beroperasi di 40 negara yang berbeda. Secara singkat,
individualisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang
tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling
tergantung. Jarak kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan
dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
Empat dimensi budaya nasional menurut
Hofstede, yaitu:
a. Individualisme vs kolektivisme
merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar
dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
b. Large vs Small Powr Distance (Jarak
kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki dan
pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam
suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
c. Strong vs Weak Uncertainty Avoidance
(Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman
dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.
d. Maskulinitas vs feminimitas adalah
sejauh mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian yang dapat
dilihat lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
3. PERKEMBANGAN AKUNTANSI DALAM EKONOMI YANG BERORIENTASI PASAR
Akuntansi keuangan yang berorientasi
pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral
atau kandungan minyak, menghitung beban depresiasi atas peralatan produkstif
berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan
cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau
nasional.
Pola Mikroekonomis
Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar,
termasuk ekonomi yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan administrasi
pemerintah pusat, mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada
aktivitas-aktivitas bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan
bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi
fundamental yang mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu
berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini
berlaku bagi banyak proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan
bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan
dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan
bisnis, tampaknya wajar saja bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya
kepada pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah terbentuknya
secara mapan dalam lingkungannya. Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan
pola ini menyangkut:
1. Perusahaan menyediakan titik-titik
vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan utama perusahaan bisnis
adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimasi dalam pengertian
ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan untuk bertahan
4. Akuntansi, sebagai cabang
ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi aplikasinya dari
analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola
pengembangan yang didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses akuntansi
harus mempertahankan secara konstan jumlah investasi modal moneter dalam
perusahaan dalam nilai riil.
Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa
dari bisnis memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi
dapat membangun kerangka yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses
bisnis yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan
konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi
dengan kata lain , bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang
independen.
Pendekatan terhadap perkembangan
Akuntansi.
a. Pendekatan makro ekomomi
Berdasarkan pendekatan makroekonomi, Praktik akuntansi didapatkan dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin
kebijn nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka
dengan kebijakan oasional.
b. Pendekatan mikro ekonomi
Berdasarkan pendekatan mikro ekonomi, Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak
pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memperlahankan modal fisik yang
dimiliki.
c. Pendektan independen
Berdasarkan pendekatan independen, Akuntansi berasal dan praktik
bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan
pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai Fungsi
jasa yang konsep dan prinsipnya di ambi1 dan proses bisnis yang dijalankan,
diambilkan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
d. Pendekatan yang seragam
Berdasarkan pendekatan yang seragam, Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali
administrasi oleh pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran, pengungkapan,
dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan
manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis
bisnis.
4. NEGARA YANG DOMINAN DALAM
PERKEMBANGAN PRAKTEK AKUNTANSI
Beberapa negara yang dominan terhadap
perkembangan akuntansi antara lain:
a. Prancis
b. Jepang
c. Amerika Serikat
Dalam perkembangannya negara Prancis dan
Jepang masih kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat
dari perkembangan akuntansi Jepang yang dalam perkembangannya saat ini
didasarkan pada IFRS yang ada.
Didalam perkembangannya akuntansi
internasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap beberapa Negara:
a. Sumber pendanaan
Amerika serikat dan Inggris memiliki
pasar ekuitas yang kuat, memiliki fokus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor
untuk menganalisis kas masa depan dan resiko, sedangkan sistem berbasis kredit
memiliki fokus atas perlindungann kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
b. Perpajakan
Jerman dan swedia menentukan peraturan
pajak secara efektif dengan menentukan standar akuntansi karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun yang diklaim pajak. Belanda
menentukan laba kena pajak didasarkan pada laba akuntansi keuangan
c. Ikatan politik dan Ekonomi
Berawal di itali dan menyebar di negara
eropa bersama dengan gagasan pembaruan. Inggris mengekspor akuntan dan konsep
akuntansi di wilayah kekuasaan. Amerika memaksa rezim pengatur akuntansi
bergaya As di jepang dan banyak Negara yang mengunakan system akuntansi yang
dikembangkan di tempat lain entah dipaksakan atau karena pilihan sendiri.
d. Inflansi
Inflansi mempengaruhi kencenderungan
suatu Negara menerapakan perubahan harga terhadap akun akun perusahaan.
KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Klasifikasi merupakan dasar untuk
memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional
berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut
cenderung menyatu atau berbeda.
Tujuan klasifikasi adalah untuk
mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.
Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota kelompok
memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam
satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita
mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
Klasifikasi akuntansi internasional
dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris.
Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan
pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk
mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah
yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. Ia mengidentifikasikan
empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara Barat dengan
sistem ekonomi berorientasi pasar.
1. Berdasarkan pendekatan
makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makro ekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya
mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis
mengordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi,
akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikro ekonomi. Fokusnya terletak pada
perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk
mencapai tujuan ini, perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki.
3. Berdasarkan pendekatan disiplin
independen, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc,
dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan.
Akuntansi dianggap sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari
proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
Bisnis menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa
terjadi melalui pengalaman, praktik, dan intuisi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam,
akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali
administrative oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan
dengan sistem hukum suatu Negara.
1. Akuntansi dalam negara-negara hukum
umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar, transparansi, dan
pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak.
2. Akuntansi dalam Negara-negara hukum
kode memiliki karakteristik beorientasi legalistik, tidak membiarkan
pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara ankuntansi keuangan dan
pajak. Bank atau pemerintah mendominasi sumber keuangan dan pelaporan keuangan
dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi ini
disebut juga continental.
Terdapat beberapa alasan untuk hal ini
1. Ratusan perusahaan saat ini
mencatat sahamnya pada bursa efek di luar
2. Beberapa Negara hukum kode
3. Pentingnya pasar saham sebagai sumber
pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia.
Klasifikasi yang didasarkan padada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti :
1. Depresiasi, di mana beban ditentukan
berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi atau
jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak
2. Sewa guna usaha yang memiliki
substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu atau diperlakukan
seperti sewa guna usaha operasi yang biasa
3. Pensiun dengan biaya yang
diakrual pada saat dihasilkan oleh atau dibebankan menurut dasar dibayar pada
saat berhenti kerja
1. KLASIFIKASI AKUNTANSI DAN SISTEM
PELAPORAN
Klasifikasi yang
dimaksud adalah bagaimana membedakan klasifikasi atau perbandingan sistem
akuntansi keuangan nasional dan regional. Klasifikasi merupakan dasar untuk
memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional
berbeda-beda.
Tujuan dari klasifikasi adalah
mengelompkkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.
Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki
kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama
lain.
Terdapat 2 pendekatan untuk klasifikasi
sistem akuntansi yaitu:
1. Pendekatan Deduktif
Berkaitan dengan pendekatan deduktif ini ada empat pendekatan dalam
perkembangan akuntansi :
1. Makro ekonomik
Pattern
Dalam pendekatan ini bisa dilihat bahwa ternyata akuntansi untuk bisnis
berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional. Tujuan perusahaan
biasanya mengikuti kebijakan ekonomi nasional.
2. Micro economic Pattern
Dalam pendekatan ini akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis.
Konsep akuntansi merupakan derivasi dari analisa ekonomi. Konsep utamanya
adalah bagaimana mempertahankan investasi modal dalam sebuah entitas
bisnis.
3. Independent Discipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek
bisnis. Negara Amerika dan Inggris menganut pendekatan ini.
4. Uniform Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan
control. Dalam hal ini akuntansi digunakan untuk mempermudah penggunaan dan
menyeragamkan baik pengukuran, pengungkapan dan penyajian serta sebagai alat
control untuk semua tipe bisnis dan pemakai, termasuk manager, pemerintah dan
otoritas perpajakan.
2. Pendekatan Induktif
Sementara Nair dan Frank dalam The
Accounting Review (Juli 1980) membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar
yaitu :
1. Model persemakmuran Inggris
2. Model Amerika Latin / Eropa Selatan
3. Model Eropa Utara dan Tengah
4. Model Amerika Serikat
5. Chili berdasarkan perbedaan
dalam praktek pengungkapan dan penyajian. Nair dan Frank juga menilai tingkat
hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut dengan sejumlah variable seperti
bahasa, struktur ekonomi dan perdagangan. Ternyata terdapat perbedaan
antara pengungkapan dan pengukuran di masing-masing kelompok
Negara tersebut.
Sementara Nobes dalam Journal of
Business Finance and Accounting(Spring 1983) mengidentifikasi faktor-faktor
yang membedakan sistem akuntansi yaitu:
·
Tipe pemakai laporan
keuangan yang dipublikasikan
·
Tingkat kepastian hukum
·
Peraturan pajak dalam
pengukuran
·
Tingkat konservatisme
·
Tingkat keketatan
penerapan dalam historical cost
·
Penyesuaian replacement
cost
·
Praktek konsolidasi
·
Kemampuan untuk
memperoleh provisi
·
Keseragaman antar
perusahaan dalam menerapkan peraturan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar